**




**

“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Qs. Ghofir : 57).

**


"Sesungguhnya keadaannya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya : "Jadilah!, maka terjadilah ia"(QS.Yasiin:82)


**


“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”.(Q.S adz-Dzaariyaat ayat 56)


**


"Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan Jin, maka ia mendurhakai perintah-Nya".(QS.Al-Kahfi:50)

**


“Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?” (Qs. Yasin : 78)

**


"Dan apakah orang2 kafir tidak mengetahui, bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, maka mengapakah mereka tiada juga beriman?"(QS.An-Anbiyaa':30)


**


“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”(QS Ar Ruum:41).


**

"Sekali-kali tiadalah kuasa bagiku terhadapmu melainkan (sekedar) aku menyeru kamu, lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu, dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku".(QS.Ibrahim:22)


**

HOME >> NUSANTARA >> MUSLIM TAGS >> RENUNGAN >> E-BOOKS >> TIPS SEHAT ALA NABI

Kamis, Februari 25, 2021

Manisan Beracun Untuk Sahabat

**

Ini kisah manisan beracun untuk sahabat Rasulullah SAW yg dkasih orang musyrik. Kisah berawal ketika turun ayat 7 surat al Isra’ yang terjemahannya sebagai berikut :

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.”


Illustrasi oleh pixabay.com

Ayat ini benar-benar masuk dalam hati serang sahabat Rasul SAW. Ia begitu terpukau oleh keindahan ayat tersebut. Siang malam selalu melantunkan ayat tersebut. Kebiasaan yang dilakukannya ini membuat seorang perempuan musyrik sangat tidak senang. Dengan rasa benci dan hasud ia ingin mencelakai sahabat Rasulullah SAW ini.

Maka disusunlah cara untuk melukai sahabat itu. Ia kemudian mendapat ide untuk memberikan manisan yang di dalamnya dicampur racun. Setelah rencana dirancang dengan rapi, manisan beracun  tersebut diberikan kepada sahabat Rasulullah SAW yang menurutnya sangat mengganggu.

Menerima manisan tersebut, sahabat Rasulullah SAW dengan senang hati menerimanya. Ia mengatakan bahwa manisan itu akan menjadi bekal perjalanan melintasi Padang pasir. Tidak ada rasa curiga sedikit pun atas pemberian tersebut.

Maka berangkatlah sahabat Rasulullah SAW pergi melintasi padang pasir. Ditengah perjalanan ia mendapati dua orang pemuda. Keduanya nampak kelelahan dan butuh makanan. “Apakah kalian berdua ingin manisan?” katanya.

Dua pemuda itu menjawab dengan spontan,” Ya. Kami sangat senang menerimanya.”

Maka manisan itu dimakan. Tak disangka di tengah-tengah makan, kedua pemuda itu langsung jatuh tersungkur. Keduanya meninggal dunia. Sahabat Rasulullah itu menjadi bingung.

Kisah sahabat ini berlanjut ketika beritanya dengan cepat tersebar di Madinah. Saat Rasulullah SAW mendengar, diperintahkan sahabat tersebut untuk ditangkap.

Sesampainya di hadapan Rasulullah SAW, sahabat itu ditanya,” Darimana engkau mendapatkan manisan itu?”

“ Dari seorang perempuan,” katanya singkat.

Kemudian  Rasulullah SAW meminta wanita tersebut dihadirkan. Saat sampai betapa kagetnya wanita tersebut melihat dua pemuda yang terbujur kaku. Ia menangis sejadi-jadinya. Ia tak menyangka yang meninggal itu adalah kedua anaknya.

Wanita tersebut kemudian bersimpuh di kaki Rasulullah SAW. Ia kemudian berkata,” Kebenaran ayat itu telah membuka mataku bahwa setiap perbuatan buruk, yang aku lalukan akan kembal kepada diriku. Dan aku pun menyadari bahwa yang kembali padaku ( dua pemuda yang terbujur kaku) sebagai akibat dari apa yang telah aku lakukan.”

Kisah sahabat Rasulullah SAW ini memberikan banyak pelajaran kepada kita. 

Sumber : islami.co

Kunjungi juga :

Umar bin Khatab berjalan menuntun untanya dan orang-orang menunggu untuk melihat siapa pemimpin besar umat Muslim. Ketika mereka melihat seseorang datang berlari dengan untanya, dengan 17 tambalan di pakaiannya




ALLAH subhanahu wata'ala akan mengampuni dosa² yg telah lalu dan ALLAH subhanahu wata'ala memberikan keselamatan serta kebahagiaan di dunia, di kubur hingga di akhiratNya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

******