Setelah malaikat itu pergi, Muhammad segera pulang dengan diliputi rasa
ketakutan dan bercucuran keringat. Setelah tiba dirumah, dia segera merebahkan diri dan minta selimut kepada
istrinya, Siri Khadijah.
Setelah pikirannya kembali tenang, beliau menceritakan segala yang
dialaminya waktu di Gua Hira'. Khadijah meyakinkan beliau, bahwa Allah tidak
mungkin akan menimpakan sesuatu yang menyedihkan seperti itu kepada
beliau.
Mungkin hal ini merupakan pengakuan dari seorang pendusta? Dapatkah seorang
pendusta akan mengaku, ketika melihat malaikat utusan Allah, merasa ngeri,
gemetar dan bercucuran keringat disekujur tubuhnya, kemudian lari kerumah
secepat mungkin, lalu minta diselimuti oleh istrinya?
Kritikus manapun akan menyatakan, bahwa pengakuan seperti itu hanya bisa
terbit dari seorang yang jujur, tulus dan dapat dipercaya. Memang, sebelum
mengaku mendapatkan wahyu, Muhammad dijuluki oleh kaumnya dengan gelar
'al-amin', artinya orang yang jujur, adil dan paling dipercaya.
Selama 23 tahun masa kenabiannya, Allah selalu menaruh firman-Nya dimulut
Muhammad, yang kemudian disampaikan kepada seluruh umat manusia. Firman
Allah itu menggoreskan kesan yang dalam dan tak pernah terlupakan dalam
pikiran dan hati beliau.
Dan disetiap mendapatkan wahyu lagi dari Allah, Muhammad langsung
menghafalkan dan dicatat di daun-daun kurma, kulit dan tulang binatang dan
dihati para sahabat kesayangannya.
Sebelum wafatnya, firman-firman itu sudah tersusun rapi sebagaimana yang
kita dapati sekarang berupa kitab suci Al-Qur'an.
Wahyu benar-benar ditaruh kedalam mulutnya, persis seperti yang diceritakan
dalam ramalan:"Aku akan menaruh firman-Ku di mulutnya".(Ulangan:18:18)
Nabi Yang Buta Huruf
Pengalaman Muhammad di Gua Hira' yang kemudian disebut
Jabal Nur (Bukit Cahaya), dan juga reaksi beliau terhadap wahyu
pertama, benar-benar sudah diramalkan oleh Bibel di kitab lainnya, yaitu
kitab Yesaya 29:12 yang berbunyi:
"Dan kitab itu diberikan kepada seorang yang tiada tahu membaca, serta
katanya : Bacalah ini! Tetapi aku mendo'akan engkau".
Bandingkan bunyi ayat diatas dengan Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 158 yang
berbunyi "Nabiyul Ummiyu" = nabi yang buta huruf.
Kalimat yang berbunyi "Aku mendo'akan engkau" pada ayat bibel diatas
tidak terdapat dalam naskah Bibel bahasa Ibrani. Bandingkan dengan Bibel
Katolik Roma Douay Version, juga bandingkan dengan Bibel
Revised Standart Version.
Lanjutan dari ayat diatas berbunyi :
"Jawabannya: Aku tiada tahu membaca." Kalimat itulah yang diucapkan
oleh nabi ketika menjawab perintah Jibril yang berbunyi:
"Ma ana biqirain = aku tidak bisa membaca."
Perkenankanlah saya mengutip ayat selengkapnya tanpa dikurangi sebagaimana
yang tertulis dalam Bibel King James Version atau
Authorised Version :
"And the book is deliveredto him that is not learned, saying, read
this, I pray thee: and he said, I am not learned." (Isaiah 29:12)
Artinya : "Dan kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak tahu membaca,
serta katanya: Bacalah ini, aku mendo'akanmu, Tetapi jawabanya: Aku tiada
tahu membaca." Yesaya 29:12)
Perlu diketahui, tidak ada Bibel (Alkitab) berbahasa arab yang dapat
dijumpai pada abad ke 6 Masehi, dimasa Muhammad menyebarkan agamanya.
Terjemahan Bibel kedalam bahasa arab pertama kali baru muncul pada abad ke
10 Masehi, ditulis oleh Sa'adya Ga'on (892-942 M.).ed. Apalagi beliau sama
sekali buta huruf dan buta aksara, dan tak ada seorangpun yang pernah
mengajar beliau, sebab guru beliau adala Allah Penciptanaya.
Sebagaimana bunyi dalam Al-Qur'an :
"Dan tiadalah yang diucapkannya (al-Qur'an) itu menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diberikan
kepadanya, yang diajarkan oleh yang sangat kuat (Jibril utusan Allah)."
(an-Najm 3:-5)
Tanpa diajari oleh seorangpun, beliau mampu mengungguli pengetahuan orang
yang paling pandai.
Peringatan Keras
"Perhatikan!" Saya katakan kepada Dominee itu, "betapa cocoknya ramalan itu
dengan Muhammad. Kita tidak melebih-lebihkan ramalan tersebut untuk
membenarkan bukti yang ada pada Muhammad."
Pendeta itu menjawab "semua keterangan anda cukup meyakinkan. Tetapi semua
itu tidak berarti dan tidak penting, sebab kita umat Kristen meyakini Yesus
sebagai perwujudan Tuhan, yang telah menebus kami dari perbudakan
dosa."
"Tidak penting??"
Subhanallah, beliau diutus ditengah kekacauan agar ditaati ajaran dan
peringatan-Nya. Tuhan sudah tahu bahwa nanti ada manusia seperti anda ini
yang menganggap enteng dan secara sembrono mengabaikan firman-Nya. Oleh
karena itu, bacalah kitab Ulangan 18:19 yang berbunyi :
"Hal itu akan terjadi. Barang siapa yang tidak mendengar segala firman-Ku
yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Ku-tuntut
pertanggung jawaban."
Pada Bibel Katolik, akhir ayat itu berbunyi:
"Aku akan menjadi pembalasnya."
"Apakah peringatan Allah ini tidak menakutkan anda? Kita akan menggigil
dalam celana, jika ada penjahat mengancam kita. Tetapi sungguh aneh, anda
tidak takut terhadap ancapan Tuhan."
Keajaiban demi keajaiban yang terkandung di kitab Ulangan 18:19 kita dapati
lebih dalam lagi kecocokan ramalannya dengan Muhammad. Perhatikan bunyi
ayatnya:
"Segala firman-Ku yang akan dikatakan olehnya atas nama-Ku."
Atas nama siapa Muhammad berbicara? Lalu saya membuka kitab suci Al-Qur'an
terjemahan Yusuf Ali, surat ke 114 (an-Nas), dan saya tunjukan kepadanya
awal kalimat dari surat tersebut.
"Bismillahirrahmaanirrahiim",
Artinya : "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Lalu permulaan surat 113, 112, 111 dan setiap surat sebelumnya, pasti
diawali dengan kalimat "Bismillah". Padahal surat-surat terakhir ini
pendek dan hanya tertulis dalam satu halaman saja.
Lantas apa yang diinginkan oleh ramalan yang berbunyi
: "Yang diucapkan nabi itu demi nama-KU." Dan dengan nama siapa nabi
Muhammad berbicara?
"Bismillahirrahmaanirrahiim = Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang." Ternyata ramalan itu telah dipenuhi oleh Muhammad. Setiap surat di
dalam Al-Qur'an, kecuali surat At-Taubah, pasti diawali dengan kalimat
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Setiap muslim memulai pekerjaannya yang baik, selalu mengucapkan
'Bismillah'. Tetapi orang Kristen memulai pekerjaannya dengan ucapan:"Dengan nama Bapak, Anak dah Roh Kudus."
Dengan memperhatikan kitab Ulangan pasal 18 tad, yang telah saya tunjukan
pada anda lebih dari 15 argumen bahwa ramalan itu untuk Muhammad, dan bukan
untuk Yesus.
Nantikan Berikutnya"MENGUJI KEBENARAN KERASULAN"
KEMBALI KE AWAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar