Abdullah bin Abbas r.a.
menceritakan bahwa pada zaman Rasulullah saw. ada seorang lelaki yang memiliki
pohon kurma di depan rumahnya. Salah satu cabang pohon itu menggantung di atas
rumah tetangganya yang miskin.
|
gbr.hanya pemanis-oleh pixabay |
Apabila orang kaya itu memanjat pohon kurma itu
untuk mememetik buahnya dengan mengguncang-guncang dahannya, beberapa buah
kurma jatuh ke halaman rumah tetangganya yang miskin itu. lalu anak-anak orang
miskin itu pun memungutnya. melihat hal itu, orang kaya itu turun dari pohon
dan pergi ke rumah tetangganya dan merebut buah kurma itu, laki-laki kaya itu
langsung memasukkan jari tangannya ke mulut anak itu untuk mengeluarkan
kurmanya.
Atas kejadian ini, orang miskin
itu menemui Rasulullah saw. dan mengadukannya. Setelah mendengarkan
pengaduannya, Rasulullah saw. menyuruhnya pulang. Kemudian Rasulullah saw.
berkata kepada orang kaya itu , "Apakah engkau mau memberiku pohon kurma
yang menggantung ke rumah tetanggamu itu, dan sebagai gantinya aku menjanjikan
sebuah pohon kurma di Jannah (Surga)?"
Orang kaya itu berkata, "Ya
Rasulullah, banyak orang yang ingin membeli pohon ini. Disamping itu aku masih
memiliki banyak lagi pohon kurma, tetapi aku sangat menyukai pohon kurma yang
ini. Karena itu aku tidak akan menjualnya kepada siapapun." Ia terus
memberikan alasan untuk tidak menjual pohon kurma itu. (Karena orang itu adalah
pemilik yang sah, maka Rasulullah tidak dapat memaksanya).
Setelah orang kaya itu pergi, ada
seorang sahabat yang mendengarkan perbincangan itu, lalu berkata, "Wahai
Rasulullah, apakah engkau juga akan menjanjikan kepadaku sebuah pohon di
Jannah, jika saya membeli pohon kurma itu darinya dan memberikannya kepada
tuan?"
Jawaban Rasulullah SAW.
"Pasti, aku menjanjikan kepadamu hal yang sama."
Mendengar hal ini, sahabat itu
menemui pemilik pohon itu, lalu berkata kepadanya, "Maukah engkau menjual
pohon kurma ini dengan harga berapa saja yang engkau minta?"
Jawab lelaki itu,
"Rasulullah menjanjikan sebuah pohon
jannah sebagai harga pohon ini, namun aku menolaknya, karena aku sangat
menyukai pohon ini. Mungkin aku akan menjualnya tetapi tidak seorang pun yang
berani membayar harga yang aku minta."
Sahabat itu bertanya,
"Berapa harga yang kamu minta?"
Kata lelaki itu, "Aku ingin
diganti empat puluh pohon kurma."
Sahabat itu berkata,
"Tampaknya terlalu berlebihan untuk sebuah pohon bengkok, tetapi apakah
pasti kamu memberikan pohon itu jika ditukar dengan empat puluh pohon kurma?"
Lelaki itu berkata, "Jika
kamu sungguh-sungguh dengan ucapanmu itu, maukah kamu bersumpah untuk mengganti pohon ini
dengan empat puluh pohon kurma?"
Sahabat itu berkata, "Ya,
saya bersumpah untuk membeli pohon bengkok ini dengan empat
puluh pohon kurma. Dan sekarang
kamu tidak dapat mengingkari janjimu untuk menjualnya, karena aku telah
bersumpah sesuai dengan permintaanmu."
Laki-laki itu berkata,
"Baiklah tetapi keempat puluh pohon itu seluruhnya harus tumbuh di suatu
tempat yang sama."
Sahabat itu berfikir sejenak lalu
berkata, "Ya semua pohon itu tumbuh di tempat yang sama."
Setelah jual beli itu selesai,
sahabat mendatangi Rasulullah SAW. dan berkata, "Saya telah membeli pohon
kurma itu, dan saya memberikannya kepada engkau."
Kemudian Rasulullah SAW. pergi ke
rumah orang miskin itu dan memberikan pohon kurma itu kepadanya sebagai hadiah.
Setelah peristiwa itu, surat Al-Lail diturunkan. (Durul Mantsur)
--
*) Kisah ke-zuhud-an dan
kedermawanan para Sahabat Nabi SAW ini bersumber dari kitab Durul Mantsur, dan
dikisahkan kembali di dalam kitab Fadhilah Sedekah
yang ditulis oleh Maulana
Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a.
Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia
dari kitab bahasa aslinya oleh: A. Abdurrahman Ahmad, Ali Mahfudzi, dan Harun
Ar-Rasyid
Semoga bermanfaat 🙏
Dikutip dri akunt fb aris faris
Baca juga :
MUKJIZAT PADA AIR PUTIH
Adalah Dr. Masaru Emoto Dalam bukunya "The Hidden Message in Water" menguraikan bahwa air ternyata bersifat bisa merekam pesan..