Dan Demikianlah Proses Penciptaan Anak Adam
Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menjelaskan :
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami
di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi
mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup
(bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu." (QS.Fushshilat :53)
Bahwa, pada tubuh manusia sendiri terdapat tanda-tanda kebesaranNya, tanda-tanda kekuasaanNya.
"Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkanNya kamu sebagai
seorang anak.." (QS.Al Mu'min:67)
Ada juga ayat ini :
"Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan
Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan
keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)Nya dan
Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi)
kamu sedikit sekali bersyukur..." (QS.As Sajdah:7-10)
Atau ayat ini :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan
dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta
Yang Paling Baik." (QS.Al Mu'minuun:12-14)
Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam :
"Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dipadukan bentuk ciptaannya
dalam perut ibunya selama empat puluh hari (dalam bentuk mani) lalu
menjadi segumpal darah selama itu pula (selama 40 hari), lalu menjadi
segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk
meniupkan ruh pada janin tersebut, lalu ditetapkan baginya empat hal :
rezkinya, ajalnya, perbuatannya, serta kesengsaraannya dan
kebahagiaannya."
(HR. Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu).
"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan..." (QS.Az Zumar:6)
Tiga kegelapan yang dimaksud, biiznillah :
1. kegelapan didalam dinding abdomen (perut) ibu
2. kegelapan didalam dinding uterus (rahim)
3. kegelapan didalam lapisan tipis amichirionic atau selaput/membran yang menyelimuti embrio sampai sebelum dilahirkan
(sumber : Al Qur'an Dan Terjemahannya, *]1307)
Kejadian demi kejadian yang dimaksud, biiznillah :
http://reproduksiumj.blogspot.com/2011/08/fertilisasi-proses-kehamilan.html
(sumber link : blog dr.SpOG Bambang Widjanarko, dosen Fak. Kedokteran
& Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta. Jabatan
terakhir dokter Obstetrics and Gynecology di RS Atmajaya, Jakarta Utara,
DKI Jakarta. Link didapat dari buku rangkuman panduan Proses Kehamilan,
milik dr. H Fenty Wardha, dokter umum dan dokter embarkasi bandara
Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang)
Perhatikan kesesuaian tiap-tiap proses kejadian yang dimaksud, dengan ayat Allah dan hadits Rasulullah yang tercatat diatas.
Lantas apa maksud ayat di QS.Al Mu'minuun:12, "Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani..."?
Biiznillah jawabannya : Sebagai substansi dasar dalam kehidupan
manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan, dan semua
berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme
yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (nutfah/sperma).
Melalui tekhnologi ultrasonografi 4 Dimensi (USG 4D), Professor
Stuart Campbell mengetahui bahwa janin bisa tersenyum dan menangis saat
masih didalam rahim.
"Ada apa di balik senyum itu? Tentu saja, saya tidak bisa
menjawabnya. Tapi, faktanya muncul sudut dan tonjolan di pipi. Aku pikir
itu pasti ada indikasi kepuasan dalam sebuah lingkungan yang bebas
stres," kata Professor.
(sumber pernyataan : dikutip dari buku The White Journal karya
Professor Stuart Campbell (versi bahasa Indonesia), yang biiznillah
adalah seorang ahli kebidanan dan peneliti kejadian tidak biasa didalam
rahim, atau Obstetrics and Gynecology, termasuk penemu dalam kemajuan
proses penyembuhan penyakit kanker rahim, milik dr. H Fenty Wardha,
dokter umum dan dokter embarkasi bandara Sultan Mahmud Badaruddin II,
Palembang)
Biiznillah jawabannya : "Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis."
(QS.An-Najm:43)
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Ada lima kunci ghaib yang tidak diketahui seorangpun kecuali Allah:
Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari,
tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang terdapat dalam rahim,
tidak ada satu jiwapun yang tahu apa yang akan diperbuatnya esok, tidak
ada satu jiwapun yang tahu di bumi mana dia akan mati, dan tidak ada
seorangpun yang mengetahui kapan turunnya hujan." (HR. Shahih Bukhari)
Manusia bisa saja mengetahui sebagian kecil apa yang ada di dalam
rahim. Hanya saja yang ditolak adalah pengetahuan menyeluruh berkenaan
dengan apa yang terjadi di dalam rahim, semisal peniupan roh, penetapan
keempat takdir kepada janin, dan semacamnya.
"Dan sesunguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al Qur'an setelah beberapa waktu lagi."
(QS.Shaad:88)
"Untuk tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui. "
(QS.Al An'am:67)
"Demi masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya
menetapi kesabaran."
(QS.Al Ashr:1-3)
"Dan Allah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari air mani...” (QS.Faathir:11)
"Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami
akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada
kali yang lain."
(QS.Thaha:55)
Bukannya Allah Ta'ala itu berarti Allah semata? Allah saja?
Bukannya Allah itu Esa, Tunggal, Satu? Tapi kenapa menggunakan kata 'Kami'?
Biiznillah jawabannya : Karena tidak ada satupun orang pada masa
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang menganggap "Kami" di dalam
Al Qur'an mengacu kepada Tuhan dalam bentuk yg jamak. Di beberapa
bahasa di dunia, khususnya bahasa semit dan turunannya (misalnya
Ibrani, Arab, dan Urdu) adalah biasa mnggunakan bentuk jamak untuk
mengacu kepada sesuatu yang tunggal, sebagai bentuk penghargaan,
penghormatan atau pengagungan.
Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat disini : http://ultahan.blogspot.com/2012/09/kamisebagai-kata-ganti-allah-dalam-al.html
(sumber: Koleksi Wallphotos akun fb akhi Ronny Bangkit Pasai)
"Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa.
Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.
Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia."
(QS.Al Ikhlas:1-4)
Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.
Sumber :
http://ultahan.blogspot.com/
Artikel Terkait :
KETIKA ALLAH MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI
Rekomendasi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar