Dalam terapi ruqyah diantara yang paling penting adalah bagaimana berdakwah tauhid, kepada pasien daan juga pasangan(suami-istri) dan keluarganya
img.muslim.or.id |
dimana ruqyah ini pengobatan Ilahi yang mana kesembuhan adalah Mutlak Hanya Hak Allah semata
kami peruqyah tak bisa apa apa
Kurangnya pemahaman tentang ruqyah syar'iyah
Sebagian dari pasien-keluarganya yang menganggap ,ruqyah hanya sebatas ustadnya datang lalu komat-kamit baca ayat quran, bayar , SELESAI .. dan sembuh (harapannya)
padahal ada yang paling penting, yaitu membenahi "Ketauhidan" dengan nasehat dan hikmah
yang mana diterima atau tidaknya semua karena Hidayah Allah jua
beberapa hari lalu, saya meruqyah sebuah keluarga, seorang juragan makanan ringan,
yang mana keluhannya adalah istrinya usaia 52 tahun sakit yang tak jelas , keluhan macem macem , pandangan mata kabur, gangguan dipunggung , was was..kaki serasa kelu
dari interview mediknya adalah diabet dan pernah dioperasi kista
dan ternyata tumbuh lagi
hal diatas tentu menjadi dasar utama dalam diagnosa selanjutnya
angka 250 kadar gula ini termasuk tinggi dan diwaspadai, terlebih efek pernah operasi Kista, tentu ada membawa efek utamanya Negatif secara Psikis apalagi keluhan tidak hilang
dalam session sebelum ruqyah syarr'i terapi dilakukan hal yang paling pokok adalah mengecek apakah ada pengobatan non medis yg menyimpang, atau ritual, ( kesyirikan )dalam keluarga-dirumah tersebut, jika ada maka ini KESALAHAN yang paling Fundamental perlu dibenahi, dan ditaubati
, karena tidak semua yang mau berbesar hati MENGAKUI KESALAHANNYA ..
diantara pengobatan yang dilakukan Pasien ini
Memasang "Penolak Bala di 4 titik sudut penjuru rumah berupa botol kecil berisi kertas dan minyak"
adanya Jimat yang disimpan dilemari ,pemberian saudaranya katanya saran dari ORANG PINTAR
mencoba menerangkan tentang bahayanya berobat perdukunan dan kesesatan Jimat
sepertinya sang suami masih keukeuh , bahwa apa yang ia lakukan benar
karena semua diatas diberi oleh "ustad" katanya dan lagi ini semua hanya sebagai LANTARAN, saja tapi tetap bergantung Sama Allah
katanya..
Bahkan sempat dengan nada agak tinggi... katanya Saya ini haji tahun 1987 an..saya ini jadi pengurus masjid lah....saya paham tidak boleh bergantung pada selain Allah , katanya lagi
ada masalah.. dengan pemahaman bapak ini dalam hatiku
Indikasi terkena 'Ain-hasad
Saya pun meruqyah sang Ibu , walau indikasi juga terkena Ain-HASAD sangat tinggi , mengingat keluarga ini dulunya biasa saja dan sekarang menjadi sukses didesanya..
saat diruqyah sang Isteri merasakan panas dibadan dan keringat mengucur deras
Berat di pundak, kening, dan belakang kepala.ini adalah gejala indikasi terkena Ain-hasad
saya kemudian merefernsikan untuk minum madu dan diruqyah- dan rebusan daun sirsak, serta mandi daun bidara (diruqyah)
dan mengajari ruqyah mandiri
dengan catatan .. HARUS MEMBERSIHKAN JIMAT yang ada dirumah
dan dievaluasi lagi setelah 3 hari
sebelum pulang sang anak yang usia 24 tahunan bertukar nomer WA, krn keliahatannya antusias soal ruqyah terapi ini
eh... malam chat besoknya saya diblokir,...seperttinya sang orang tua (ayahnya) KURANG SUKA DENGAN DAKWAH TAUHID yg saya sampaikan dan melarang anaknya hubungan lagi di wa
Semoga Allah memberikan hidayah....
===============
Banyak sekali kenyataan dilapangan yang menyatakan bahwa saat menyita Jimat/pusaka, saat ditanya mengapa kok Pakai begini, mereka berkata " kami ndak percaya benda-itu,itu juga hanya syariat, syarat dan yang memberi juga kyai pak ustad."
ya saya dulu juga tidak tahu dan tidak paham...
nah semoga beberapa petikan Ayat-Qur'an ini bisa mencerahkan kita semua
______
“ Jimat – Benda PusaKa “
Allah berfirman: Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu,… (QS. Al-Jin 72: 6-7)
Allah berfirman: Katakanlah: "Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama sekali berserah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik." (QS. Al-An’aam 6: 14)
-------------------------------
Orang yang mencintai Allah belum tentu orang yang beriman. Mengapa? Karena orang musyrikpun mencintai Allah, tetapi ia juga mencintai sesembahan selain Allah. Allah SWT berfirman:
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.” (QS. Al Baqarah: 165).
Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan mengatakan): "Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan", tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan.
(QS: Al-An'am Ayat: 100)
---------------------------
lha bagaimana lagi ya pak ustad saya hanya ikut-ikutan apa yang dulu mbah-kakek saya buat , begitu..sudah dari dulu begitu
sanggahan ,bantahan seperti yang diucapkan sudah ada sejak dulu kala bahkan Allah mengatakan dalam Qur'an
Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?.
(QS: Al-Maidah Ayat: 104)
dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Al-Jin 72:6)
40. Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?.” 41. Malaikat-malaikat itu menjawab: “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu.” (Saba’40-41)
36. Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya37. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. 38. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada kami (di hari kiamat) dia berkata: “Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia).”
(Az Zukruf 36-38)
-----------------------------
ini nasehat (Ayah) Luqman kepada anaknya
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
(QS: Luqman Ayat: 13)
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(QS: Luqman Ayat: 15)
_______
Nah Penyesalan sudah tidak ada gunanya....saat mereka dulu diajak Taat ,tapi menolak..dan dulu berkata ini yang nyuruh Guru kami, pemimpin panutan kami...lihat mereka menyesal dan minta untuk sang guru di siksa 2x lipat
Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul".
(QS: Al-Ahzab Ayat: 66)
Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).
(QS: Al-Ahzab Ayat: 67)
Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar".
(QS: Al-Ahzab Ayat: 68)
SETAN PUN GAK MAU TANGGUNG JAWAB
Surah Ibrahim ayat 22
"Dan berkatalah syaitan, tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: 'Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu, janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tiada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu, lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu, dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu, mempersekutukan aku (dengan Allah), sejak dahulu'. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih." – (QS.14:22)
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الأمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِي عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِي مِنْ قَبْلُ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Waqaalasy-syaithaanu lammaa qudhiyal amru innallaha wa'adakum wa'dal haqqi wawa'adtukum faakhlaftukum wamaa kaana lii 'alaikum min sulthaanin ilaa an da'autukum faastajabtum lii falaa taluumuunii waluumuu anfusakum maa anaa bimushrikhikum wamaa antum bimushrikhii-ya innii kafartu bimaa asyraktumuunii min qablu innazh-zhaalimiina lahum 'adzaabun aliimun
_________
#Dikutif dari : fb.PustakaRuqyah
Direkomendasi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar